Kamis, 29 Desember 2011

Sinopsis Drama Korea Pink Lipstick episode 73-74


Mi Ran dan Ga Eun saling bicara, karena tidak ada pilihan lain, satu-satunya cara untuk membebaskan Young Eun hanya dengan menandatangani surat cerai tersebut. Dengan terpaksa akhirnya Ga Eun menyetujuinya. Keinginan Mi Ran tercapai, dia sangat senang dan langsung mengabarkannya pada Jung Woo.
Jung Woo dan Ga Eun bertemu di kafe untuk membahas perceraian mereka. Ga Eun meminta pada Jung Woo untuk menepati janji membebaskan adiknya, serta masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Na Ri.

Na Ri datang ke rumah Ga Eun dengan diantar bibinya. Mereka sangat senang dan saling berpelukan. Ga Eun juga membuatkan baju seragam lagi untuk Na Ri (bukan baju seragam sekolah ya, ini baju santai tapi dengan model yang sama, jadi ceritanya ibu dan anak kompakan bajunya) dan merekapun memakainya. Mereka saling bersenda gurau bermain dan saling tertawa lepas, dan tentunya mengabadikan kebersamaan mereka dengan beberapa jepretan foto. Setelah bersenang-senang, akhirnya tiba waktunya bagi Ga Eun berterus terang, dia bilang pada Na Ri “ibu dan ayah akan berpisah”. Na Ri langsung menangis “kalian akan bercerai?”. Dengan berat hati Ga Eun bilang “wanita (Mi Ran) yang kemarin menemuimu sebenarnya adalah ibu kandungmu, jadi panggillah dia ibu. Dan minta dia untuk selalu menyisir rambut dan memelukmu”. Dengan wajah penuh air mata Na Ri bertanya “lalu aku harus memanggil ibu apa? Aku ingin ibuku adalah ibu (Ga Eun)”. Ga Eun minta agar Na Ri bisa bersikap lebih dewasa, “karena kau bukan bayi lagi”. Saatnya Na Ri pulang, dia masih saja terus menangis dan tidak mau lepas dari Ga Eun saat akan dibawa oleh Jung Hee. Ga Eun juga sangat berat, namun dia harus melakukan ini. Lantas dia memukul Na Ri dan bilang dia tidak akan menemui Na Ri lagi jika dia tetap bersikap seperti itu, Ga Eun lari masuk ke kamarnya. Jung Hee membawa Na Ri, dan di depan Jung Woo sudah menunggu untuk menjemput mereka. Na Ri meronta-ronta, namun tak kuasa untuk melepaskan diri. Mobil pun mulai melaju. Ga Eun keluar dari kamarnya dan berlari untuk mengejar Na Ri, namun mobilnya sudah pergi jauh, dia hanya bisa menangis pilu.

Esok harinya, Ga Eun dan Jung Woo berada di depan sebuah gedung (kalau di Indonesia mah Pengadilan Agama), mereka baru saja menyelesaikan urusan perceraian. Jung Woo berkata “semoga semua kebencianmu pada diriku justru memicumu untuk lebih sukses”. Ga Eun membalas “yah, akan kupastikan di masa mendatang aku pasti akan sukses untuk mengganti semua penderitaanku selama hidup denganmu. Dan ku harapkan kau juga dapat hidup sukses”. Ga Eun pergi lebih dulu, dan dari atas tangga Jung Woo memperhatikan kepergian Ga Eun dengan mata berkaca-kaca (mwo???? Gak salah tuh??).

Di rumah, semuanya sedang berkumpul. “ayo semuanya bersulang untuk kehidupan baru Ga Eun” ujar Young Eun yang sangat tampak gembira dengan perceraian kakaknya. Dalam kesempatan itu, Ga Eun mengutarakan niatnya untuk membuka toko busana sehari-hari. Ibu berkata “andai saja ibu tidak tertipu dan kehilangan uang kita, pasti kau bisa menyewa sebuah toko dan mendapatkan rumah yang lebih besar dari yang sekarang kita tempati”. Ga Eun menenangkan ibu “ibu, rumah yang besar perlu waktu yang lama untuk membersihkannya. Aku sudah cukup senang dengan kehidupan kita sekarang”.

Mantan mertua Ga Eun sedang meratapi nasibnya atas perceraian kedua putra putrinya “kau (Jung Hee) bercerai karena suamimu berselingkuh, sedangkan Jung Woo karena dia berselingkuh membuatnya harus bercerai”.
Di kediaman Jae Bum, semua sedang makan bersama, Seo Jin cerita kalau Young Eun merayakan kebebasannya dengan minum-minum. Jae Bum komentar kalau “dia melakukannya seolah-olah sudah dipenjara bertahun-tahun saja”, Seo Jin berujar “dia bukan hanya merayakan kebebasannya, tapi juga merayakan perceraian kakaknya, mungkin itulah syarat untuk membebaskannya”. Gi Beol (Pelayan keluarga Jae Bum) seperti biasa menimpali obrolan para majikannya “wah ceritanya seperti sinetron saja”. Mendengarkan penjelasan Seo Jin tersebut, Jae Bum langsung meninggalkan ruang makan dan segera menelepon Ga Eun.

Di kamar Ga Eun sedang menghitung rincian biaya, handphone nya bunyi dan itu dari Jae Bum “kau ada dimana?”, Ga Eun menjawab “malam-malam begini tentu saja aku ada dirumah”. Ibu sedang menunggu Young Eun yang belum juga pulang, tiba-tiba bel berbunyi “Young Eun kau kah itu?”. Saat pintu dibuka “taraaaaaa..” Jae Bum muncul dengan memakai pita-pita merah di kepala dan kedua tangannya “ini adalah layanan paket, dan akulah paket untukmu, hehee”.






                                        (penampakan Jae Bum sebagai tuan paket ^_^)


Saat berdua, Ga Eun bertanya untuk apa Jae Bum melakukan semua ini? Jae Bum menjawab “tentu saja untuk merayakan perceraianmu, hanya aku seorang yang bisa merayakannya seperti ini, karena aku tahu semua ceritanya dari awal”. Ga Eun hanya bisa tersenyum dan bilang agar Jae Bum melepaskan pita-pitanya “itu terlihat lucu sekali, kau tampak seperti badut”.

Orang tua Mi Ran mengunjungi calon besannya, mereka membawakan buah-buahan. Namun seperti biasa ibu Jung Woo selalu meremehkan mereka, “orang lain saja memberikan kami buah-buahan yang sangat unik dan mahal, tapi kalian hanya membawakan buah-buahan yang murah”. Dia juga mengeluh akibat pertengkaran mereka kemarin, rasanya rambutku rontok. Ibu Mi Ran mau membalasnya, namun buru-buru di senggol oleh suaminya agar bersikap merendah diri “ah iyah maafkan aku, mungkin seharusnya aku membawakanmu shampoo dan tonik rambut yang sedang tenar saat ini” ucap ibu Mi Ran dengan senyum di paksakan. Ibu Jung Woo membatin sambil melihat ke wajah besannya “haduh aku tidak bisa membayangkan kalau harus berbesanan dengan mereka”. Gayung bersambut, ternyata ibu Mi Ran pun membatin “aku tidak akan merendah seperti ini jika bukan demi putriku Mi Ran!”.

Keluarga Ga Eun sedang membersihkan toko baru mereka. Jae Bum datang untuk mampir sekalian membantu bersih-bersih “aku harap usahamu nanti lancar” ucapnya pada Ga Eun. Setelah selesai, mereka makan bersama. Jae Bum minta ijin untuk memanggil ibu Ga Eun “ibu” aku yakin jika ibu punya seorang putra, dia pasti saat ini sudah seusiaku. Jae Bum cerita kalau ibunya sudah meninggal sejak dia duduk di bangku sekolah dasar. Ibu Ga Eun terharu dan mengijinkannya serta mengundang Jae Bum untuk sering-sering mampir ke rumah sesukanya. Jae Bum sangat senang mendengarnya, dia juga meminta ibu untuk memanggilnya Jae Bum, jangan memanggil Tn. Ha lagi.

Orang tua Mi Ran sedang mencoba berlatih membiasakan dirinya memanggil Jung Woo dengan sebutan menantu. Inilah yang disebut perubahan hidup, ini seperti gerbang terakhir, jadi kita harus melakukannya dengan sangat baik. Nenek tua itu tidak akan bisa menolak lagi apalagi jika dia tahu nanti Mi Ran akan mengandung.

Dalam pertemuan dua keluarga untuk membahas pernikahan Jung Woo dan  Mi Ran, ibu Jung Woo tidak mau kalau mereka mengadakan pesta pernikahan, dia merasa malu. Mi Ran dan ibunya tidak setuju dan merasa diremehkan. Ibu Jung Woo tetap keukeuh/ ngeyel/ ngotot agar mereka menuruti perintahnya, dan menyerahkan seserahan sesuai dangan daftar yang telah dia minta plus Mi Ran harus tinggal di rumahnya setelah mereka menikah.
Pulang ke apartment Mi Ran tetap ingin merayakan pesta pernikahannya, bahkan dia bisa merayakannya sepuluh kali lipat dari pernikahan Ga Eun dulu. Dia juga meminta pada Jung Woo agar mereka bisa hidup bertiga saja dengan Na Ri, aku tidak sanggup jika harus tinggal bersama dengan ibumu yang benci padaku. Jung Woo kurang setuju, dia tetap ingin tinggal dengan ibunya agar ada yang membantu mengurus Na Ri karena mereka berdua pasti sibuk bekerja, selain itu agar bisa memperbaiki hubungan Mi Ran dan ibunya.

Di kantornya ternyata Jung Woo menyelidiki siapa saja orang-orang yang ditemui oleh Tn. Yoo (alm. ayah mertuanya). Sekretarisnya menyerahkan daftar nama-nama tersebut dan menunjuk nama Ny. Soo Ji Oh sebagai orang yang sangat berpengaruh. Jung Woo membaca identitas lengkapnya, ternyata Ny. Oh adalah CEO Soo Ji Corp dan juga memiliki salon elit yang hanya melayani para pejabat dan pengusaha. Jung Woo bergumam “jadi selama ini dia sudah tahu semuanya tentangku”. Pak Kim tanya apa perlu kita menyogoknya? Jung Woo bilang agar jangan gegabah, salah bertindak justru akan merugikan kita.

Sementara itu, Ny. Oh yang sedang dibicarakan mengunjungi rumah Tn. Maeng. Ny. Oh mengucapkan selamat ulang tahun. Namun Tn. Maeng tahu pasti ada maksud lain dari kedatangannya. Akhirnya Ny. Oh menyerahkan sebuah amplop “kau memang tidak bisa ditipu, bacalah ini jika kau punya waktu luang. Itu (dokumen/isi amplop yang dia serahkan) mudah didapatkan”. Tn. Maeng mengucapkan terima kasih dan tidak akan pernah melupakan semua bantuan Ny. Oh (isinya apa ya? Tentang Jung Woo kah?).

Di kantornya, Jae Bum sangat senang dan bertanya pada Seo Jin kado apa yang pantas untuk dikirim ke pembukaan toko? Seo Jin tidak tahu. Lalu tiba-tiba Ga Eun masuk dan marah pada Jae Bum sambil menyerahkan amplop “seandainya aku tahu kalau uang yang kupinjam adalah uangmu, aku pasti tidak akan menerimanya!”. Jae Bum tidak bisa berkata-kata, raut wajahnya berubah jadi sedih. Saat pergi, Ga Eun mengingat kembali semua kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan Jae Bum padanya.

Jung Woo menemui Ny. Oh, dia to the point “aku rasa tidak perlu basa basi lagi, kau pasti tahu semuanya”. Jung Woo menyerahkan foto-foto Ny. Oh dengan beberapa kliennya (pejabat/ pengusaha), maksud Jung Woo dia bisa saja menyebarkan foto-foto itu biar jadi skandal. Sebagai gantinya, Jung Woo minta agar semua bukti yang Ny. Oh miliki dimusnahkan saja, jadi aku akan menganggap beres semua ini.

Jae Bum sedang makan bersama dengan keluarganya, Seo Jin komentar kalau perilaku Jae Bum akhir-akhir ini sering berubah-ubah, kemarin terlihat gembira sekali, sekarang berubah drastis begitu murung. Jae Bum tidak menanggapinya dan malah mengalihkan pembicaraan, dia mengusulkan pada pamannya untuk mencari designer baru selain Julia agar ada variasi produk dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Paman menyetujui usulnya tersebut.

Ga Eun datang ke tokonya, namun dia mendapati ada orang lain juga disana yang mengaku sebagai pemilik toko tersebut. Ga Eun bingung dia sudah membuat kontrak dengan pemilik toko yang sebelumnya. Orang itu bilang kalau mereka memang menyewakan toko pada orang lain namun tidak memperpanjangnya, jadi mungkin kau sudah ditipu, seharusnya kau melalui developer jika ingin menyewa tempat agar lebih aman. Ga Eun merasa syok dan putus asa karena telah ditipu, saat pulang ke rumahnya dia justru mendapati ibu dan adiknya malah baru pulang menghambur-hamburkan uang untuk belanja barang-barang bermerk. Ga Eun masuk ke kamar dan curhat pada foto ayahnya dan mencoba untuk minum-minum. Di tempat lain, Jung Woo dan Mi Ran juga sedang minum-minum merayakan kebersamaan mereka. Sementara itu ibu dan adiknya Ga Eun pergi ke pemandian umum. Jae Bum sedang menerima telepon dari seseorang yang bilang kalau Jung Woo sudah menemui Ny. Oh. Jae Bum mengerti, lalu tanya apakah perabotan yang dia pesan sudah dikirim? Orang di seberang telepon sana bilang bahwa alamat tokonya salah. Jae Bum menduga pasti terjadi sesuatu, lantas menelepon Ga Eun namun tidak di angkat-angkat. Ga Eun mencoba merangkak untuk mengambil jepit Na Ri yang ada di meja, namun tak kuat dan akhirnya tergeletak pingsan. Jae Bum langsung menuju kerumah Ga Eun, dia menerobos masuk dan mengetuk-ngetuk pintu kamar Ga Eun namun tak ada jawaban. Saat di buka, Jae Bum terkejut karena Ga Eun sudah tidak sadarkan diri “Ga Eun! Ga Eun!” teriaknya mencoba menyadarkan.

BERSAMBUNG..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar