Kamis, 29 Desember 2011

Sinopsis Drama Korea Pink Lipstick episode 75-76


Jae Bum masuk ke kamar, dan mendapati Ga Eun sudah tergeletak tak berdaya. Di rumah sakit Ga Eun yang terbaring mulai membuka matanya perlahan-lahan. Jae Bum bertanya “apakah kau ingin mati?” Ga Eun menggeleng “aku sangat tidak berdaya, aku begitu merindukan ayahku”. Jae Bum membawa Ga Eun ke atap rumah sakit, “jika kau ingin bunuh diri, ayo lakukan sekarang !”. Ga Eun tak kuasa, dia mencurahkan segala isi hatinya sambil menangis. Jae Bum memeluk untuk menenangkannya “kau adalah seseorang yang sangat berharga” (yups, terutama bagi keluarga dan Jae Bum tentunya, xixixii).

Keesokannya Ga Eun berkunjung ke sebuah salon, dia merubah rambutnya menjadi bergelombang. Saat pulang, ibu dan adiknya minta maaf atas segala sikap mereka kemarin.
Jae Bum janjian dengan Ga Eun, dia bilang kalau akhir-akhir ini Jung Woo sering bertemu dengan Ny. Soo Ji Oh. “Dia adalah orang yang berpengaruh di kalangan para politisi dan pengusaha. Bisa disebut juga sebagai sumber intelijen rahasia”. Ga Eun merasa pernah mendengar namanya, setelah mengingat beberapa saat akhirnya tahu kalau Ny. Oh datang ke pemakaman ayahnya, dia sempat memberikan kartu namanya padaku, ujar Ga Eun. Namun dia tidak tahu pasti apakah wanita itu adalah orang yang sama dengan yang dimaksud oleh Jae Bum.

Untuk memastikannya, Ga Eun datang ke butik Ny. Oh. Namun sayangnya beliau sedang tidak berada di tempat. Saat akan pergi, ternyata orangnya datang. Ny. Oh mengenali Ga Eun dan berucap “kau datang sedikit terlambat” (iyalah, Jung Woo sudah nyuri start duluan). Ga Eun hanya bengong karena tidak mengerti maksudnya. Ny. Oh mempersilahkan Ga Eun masuk ke ruang kerjanya. To the point Ga Eun menanyakan kemungkinan Ny. Oh tahu sesuatu tentang kebangkrutan yang di alami perusahaan ayahnya. Ga Eun curiga pada mantan suaminya, karena begitu perusahaan bangkrut, Jung Woo malah bisa mendirikan perusahaan baru. Karena Ny. Oh sudah “dikuasai” oleh Jung Woo, dia tidak bisa berkata-kata, hanya berujar “jika kau mencurigai seseorang, maka carilah bukti untuk menguatkan dugaanmu”.

Ga Eun berjalan di jembatan layang sambil menerawang, mengingat semua hal-hal yang telah dia lakukan untuk Jung Woo, termasuk menyerahkan semua saham dan tabungan yang dia miliki. Dalam diamnya Ga Eun sudah bertekad untuk balas dendam.

Di tempat lain, Mi Ran dan Jung Woo sedang bergembira. Mereka melakukan foto pra wedding, fotografernya mengarahkan mereka untuk melakukan berbagai pose. Mi Ran meminta Jung Woo untuk membentuk simbol cinta, tiba-tiba saja terbersit dalam ingatan Jung Woo saat pernikahannya dulu dengan Ga Eun waktu membuat simbol cinta juga, mereka di foto dengan tangan masing-masing dimelengkungkan ke atas kepala sehingga membentuk love. Ga Eun hadir di tempat itu dan menyaksikan semuanya, sebelum pergi, dia melihat sepasang gaun dan tuksedo terpajang dengan begitu cantiknya.

Di rumah kediaman Jung Woo, ibu menerima paket bunga yang ditujukan untuk Mi Ran, ternyata terselip sebuah surat yang bertuliskan bahwa dia meminta Mi Ran untuk kembali padanya  (sang pengirim). Ibu menjadi geram dan menyangka kalau sang pengirim adalah laki-laki lainnya Mi Ran, ibu sudah menyangka dari awal kalau dia mencium hal yang jelek tentang Mi Ran.

Kembali ke tempat pemotretan, Mi Ran mengecek gaunnya (gaun yang tadi dilihat oleh Ga Eun) dan terlonjak kaget saat dilihatnya gaun itu sudah penuh dengan robekan-robekan, Jung Woo juga memeriksa tuksedonya, dan ternyata rusak juga penuh robekan dimana-mana. Padahal Mi Ran sengaja merancang gaun itu untuk dipakai di hari pernikahannya, dan sekarang gaunnya rusak, bagaimana aku bisa membuatnya lagi? Padahal pernikahannya besok lusa. Mi Ran marah pada pelayannya, pelayan itu minta maaf dan bilang akan mengecek kemungkinan terjadinya kesalahan pada saat pengiriman. Mi Ran menduga kalau semua ini adalah perbuatan Ga Eun, karena hanya dia seorang yang membencinya. Jung Woo tidak percaya, “mungkin saja ada orang lain yang membencimu di sini”. Mi Ran tetap ngotot, bahkan berusaha membuktikannya dengan mengecek ke ruang CCTV.

Mereka berdua sudah kembali ke apartment Mi Ran, dia kesal bagaimana di tempat seperti itu CCTV nya bisa rusak? Jung Woo menenangkannya, lagi pula kan sudah ada gaun penggantinya. Mi Ran “tapi dari dulu aku selalu bermimpi jika menikah ingin memakai gaun rancanganku sendiri”.

Keluarga Jae Bum sedang makan bersama, pamannya tahu kalau belakangan ini Jae Bum sedang menyelidiki Jung Woo, apa yang sebenarnya kau cari?. Jae Bum menjawab bahwa dia hanya ingin tahu penyebab bangkrutnya perusahaan San Apparel, dan di balik berdirinya perusahaan Star Fasion. Paman meminta agar Jae Bum segera menghentikannya, “jangan ikut campur urusan orang lain, dan fokuslah hanya pada pekerjaanmu saja. Bagaimana kau bisa dewasa jika terus bersikap seperti ini? Pokoknya di pernikahan Jung Woo dan Mi Ran kau harus datang untuk menghadirinya”.

Ga Eun sedang memandangi foto ayahnya, dia berjanji akan bekerja sangat keras agar suatu hari nanti bisa mendapatkan kembali perusahaan milik ayahnya.
Ga Eun menemui Ny. Oh lagi, Ga Eun meminta agar dia bisa memiliki kekuasaan, “selama ini aku selalu hidup dalam bayang-bayang ayah, dan sama sekali tidak tahu tentang apapun. Tapi kini aku ingin balas dendam, jadi aku mohon bantulah aku, jadikanlah aku muridmu”. Tadinya Ny. Oh mengira kalau kedatangannya untuk meminta uang, atau sesuatu hal yang lebih praktis, tapi ternyata Ga Eun malah meminta kekuasaan?. Ny. Oh menyerahkan amplop pada Ga Eun, saat dilihat ternyata isinya beberapa lembar cek (mau donk! Iya butuh dana segar nih, hahaa). Ny. Oh “gunakanlah uang itu untuk mewujudkan semua keinginanmu, lalu kembalilah padaku melaporkan untuk apa saja kau gunakan uang itu. Dan kita lihat, apakah kau bisa menjadi muridku atau tidak”.

Ga Eun dapat telepon dari Na Ri, mereka mengobrol sebentar, lalu Ga Eun bicara pada Jung Hee dan menanyakan kemana Jung Woo dan Mi Ran akan berbulan madu.
Ibu Jung Woo sedang membuka amplop satu persatu (ceritanya lagi ngebongkar gentong pengantin kalau di Indonesia mah, hehehh) dengan ditemani Jung Hee. semua amplop berisi uang, namun ada satu amplop yang membuatnya terkejut. Isinya ternyata foto-foto Mi Ran dengan suami Arabnya. Sang ibu kesal karena merasa sudah ditipu, dia berjanji pasti akan langsung memarahi Mi Ran begitu dia sudah pulang. (memangnya ibu Jung Woo ga pernah lihat atau dengar gosip? Kan sudah beredar dari kemarin-kemarin tuh foto). 

Mi Ran dan Jung Woo sampai di hotel untuk berbulan madu (Iya heran, padahal gak ada adegan yang terlewat pas Iya nonton, tapi kenapa pesta pernikahan mereka tidak diceritakan? Apa di cut sama Indosiarnya? Hmm) dari belakang tampak di ikuti oleh Ga Eun yang baru saja sampai dan turun dari taxi. Mi Ran sangat senang sekali, akhirnya mereka bisa menikah. Jung Woo berjanji jika produk mereka laris dan mempunyai waktu senggang, ia akan mengajak Mi Ran untuk berlibur keluar negeri.

Tiba-tiba saja Jung Woo mendapat sms dari Ga Eun, dia menjauh sebentar dari Mi Ran untuk membacanya. Isinya, Ga Eun meminta Jung Woo untuk menghubunginya namun tanpa sepengetahuan Mi Ran. Mi Ran tanya dari siapa itu? Jung Woo menjawab hanya dari teman. Jung Woo menelepon Ga Eun. Ga Eun minta agar Jung Woo turun, karena sekarang dia sedang ada di lobby hotel. Jung Woo menemui Ga Eun, dia pura-pura lemas, Jung Woo khawatir dan akan membawanya ke rumah sakit. Ga Eun menolak dan bilang untuk membawanya ke kamar saja, akhinya Jung Woo meminta pelayan disana untuk mencarikan kamar kosong. Ga Eun sedang berbaring di kursi, dia berusaha untuk duduk. Jung Woo bertanya “ada apa sebenarnya? Kenapa kau bisa ada disini?”. Ga Eun minta maaf, “aku begitu putus asa tidak tahu harus mencari bantuan pada siapa, makanya aku datang kemari, aku tahu keberadaamu dari Jung Hee. Saat ini aku sedang di kejar-kejar rentenir”.
“memangnya kemana semua uang yang telah aku berikan?” tanya Jung Woo. Ga Eun “aku tertipu bisnis real estate. Kau tahu kan kalau selama ini aku tidak pernah berbisnis? Aku dan ibu terus menerus tertipu, kami tidak tahu harus pergi kemana. Maafkan aku karena telah menggangu bulan madumu”. Ga Eun berusaha beranjak pergi dari sana, namun Jung Woo menahan tangannya “kau bilang sedang dikejar rentenir, menginaplah untuk malam ini”.

Mi Ran mencari-cari Jung Woo di kamarnya, namun tidak dia temukan. Saat ditelepon ke handphone nya, Jung Woo yang pada saat ini fokus pikirannya ke Ga Eun langsung mencabut baterei handphone nya. Jung Woo minta Ga Eun untuk terus melanjutkan ceritanya. “aku sudah lapor pada polisi, namun mereka belum menemukan pelakunya” terang Ga Eun. Jung Woo berjanji akan menyelidiki begitu pulang besok. Ga Eun lalu memberikan catatan mengenai hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai oleh Na Ri, Jung Woo membacanya dengan seksama.

Mi Ran menggedor-gedor pintu kamar lain sambil teriak memanggil nama Ga Eun. Namun Jung Woo yang ada di dalam sana sama sekali tidak menghiraukannya. Ga Eun menjelaskan pada Jung Woo kalau “amandel Na Ri akan sakit jika terlalu banyak makan ice cream, dia juga alergi terhadap kacang. Dan ada satu baju yang sangat disukai olehnya, serta jangan membuang apapun tanpa sepengetahuannya, karena dia pasti akan sangat marah. Dan ini juga ada nomor teleponnya teman-teman Na Ri”. Jung Woo sangat terkesan dengan tindakan Ga Eun itu dan bilang bahwa dia masih ibu dari Na Ri. Ga Eun “aku memutuskan untuk menerima kenyataan ini”. Jung Woo minta maaf atas segala kesalahannya. Ga Eun berusaha tegar dan bilang kalau dia tidak bisa membenci Jung Woo, “kau harus pergi pada Mi Ran”.

Mi Ran dapat informasi dari pelayan hotel bahwa tidak ada nama Yoo Ga Eun di daftar tamu mereka. Dia mencoba untuk menelepon Jung Woo kembali, namun sayangnya masih tidak aktif. Ga Eun berusaha untuk tetap pergi dari sana, Jung Woo bersikeras melarangnya “lagi pula kau masih sakit”. Ga Eun tetap meminta Jung Woo untuk kembali pada Mi Ran. Karena tidak ada yang mau mengalah, akhirnya Jung Woo mengajak Ga Eun ke mobilnya, dia akan mengantar Ga Eun pulang “lagi pula kau tidak bisa pulang sendirian karena ada orang yang mengejarmu”. Sebelum pergi, Jung Woo memberi pesan pada Mi Ran melalui sms kalau dia ada keperluan. Saat membacanya, Mi Ran sangat marah “bagaimana ini bisa terjadi?”. (taktik Ga Eun sukses besar euy, pokoknya episode ini mah pasti benar-benar membuat Mi Ran BeTe abis, hehee).

Di rumah Ga Eun, ibu sedang bermain kartu ditemani oleh Jae Bum. Ibu bertanya-tanya sudah malam begini kenapa Young Eun belum pulang juga? Kalau Ga Eun sih dia bilang akan menghadiri pernikahan temannya (padahal mah musuh, xixii). Putri yang dibicarakan ternyata malah dalam keadaan mabuk, Young Eun di gendong oleh Seo Jin, bahkan muntah dan mengenai bajunya. Seo Jin membawa Young Eun ke hotel dan langsung menidurkannya di ranjang, karena bajunya kotor, akhirnya Seo Jin membersihkan dirinya.
Ga Eun sudah berada di kamarnya, dia mengeluarkan tatapan yang sangat lain dari biasanya (hehehee, bahasa Iya aya-aya wae nya=ada-ada saja ya).

Mi Ran kembali ke rumah orang tuanya. Ibunya tanya kenapa tidak datang bersama Jung Woo?. Ditanya seperti itu membuatnya kesal, “dia meninggalkanku di malam bulan madu kami! Bulan madu kan hanya bisa terjadi sekali dalam seumur hidup. Aku akan memikirkan kembali tentang pernikahan ini”.
  
Ga Eun menemui Ny. Oh, dia mengembalikan semua uang yang kemarin diberikan. Ny. Oh heran. Ga Eun bilang karena yang sudah dia lakukan sama sekali tidak memerlukan uang. Jung Woo menemui Mi Ran, namun Mi Ran masih sangat kesal. Jung Woo beralasan kalau “aku sudah menyuruhmu untuk menunggu di hotel, tapi kau malah pulang lebih dulu”. Mi Ran menamparnya. Jung Woo tidak terima ”apa ini adalah didikan dalam keluargamu untuk bersikap tidak sopan?”. Mi Ran membalas dengan sengitnya “apa kau pikir yang kau lakukan juga sopan? Meninggalkanku sendiri di malam pengantin kita?”.

BERSAMBUNG..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar